Situs
Megalitik Gunung Padang
Situs Gunung
Padang di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti
Kecamatan Campaka, Cianjur (sekitar 40 km dari kota Cianjur), merupakan situs
megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia . Ini mengingat luas
bangunan purbakalanya sekitar 900 m2 dengan luas areal situs sendiri kurang
lebih sekitar 4 ha. Berarti terluas di Asia, 10 kali lipat Cabdi Borobudur .
Penelitian sementara menyebutkan, usianya berkisar 11.000 tahun Sebelum Masehi. Berarti
lebih tua dari Piramid Mesir. Penemuan situs ini peratama kali muncul dalam
laporan Rapporten van de Oudheid-kundigen Dienst (ROD), tahun 1914, selanjutnya
dilaporkan NJ Krom tahun 1949
Bentuk
bangunan punden berundaknya mencerminkan tradisi megalitik (mega berarti besar
dan lithos artinya batu). Punden berundak Gunung Padang, dibangun dengan
batuan vulkanik masif yang berbentuk persegi panjang. Bangunannya terdiri dari lima teras dengan
ukuran berbeda-beda. Batu-batu itu sama sekali belum mengalami sentuhan tangan
manusia dalam arti, belum dikerjakan atau dibentuk oleh tangan manusia.
Balok-balok
batu yang jumlahya sangat banyak itu tersebar hampir menutupi bagian puncak
Gunung Padang. Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di
teras-teras itu dengan nama-nama berbau Islam. Misalnya ada yang disebut meja
Kiai Giling Pangancingan, Kursi Eyang Bonang, Jojodog atau tempat duduk Eyang
Swasana, sandaran batu Syeh Suhaedin alias Syeh Abdul Rusman, tangga Eyang Syeh
Marzuki, dan batu Syeh Abdul Fukor. Juga
ada batu batu yang jika dipukul berbunyi nyaring dan bernotasi. Sangat unik dan menarik.
Istana
Cipanas
Istana Cipanas yang merupakan Istana
Kepresidenan, terletak di kaki Gunung Gede, Jawa Barat. Tepatnya lebih kurang 103 km dari Jakarta ke arah Bandung melalui Puncak. Istana ini terletak di
Desa
Cipanas, kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Luas areal kompleks istana
ini lebih kurang 26 hektar, namun sampai saat ini hanya 7.760 m2 yang digunakan
untuk bangunan. Selebihnya dipenuhi dengan tanaman dan kebun tanaman hias yang
asri, kebun sayur dan tanaman lain yang ditata seperti hutan kecil.
Bangunan induk istana ini pada awalnya adalah milik
pribadi seorang tuan tanah Belanda yang dibangun pada tahun 1740.
Sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaaf
Willem baron van Imhoff, bangunan ini dijadikan sebagai tempat
peristirahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Beberapa bangunan yang terdapat di dalam kompleks ini
antara lain Paviliun Yudistira, Paviliun Bima dan Paviliun
Arjuna yang dibangun secara bertahap pada 1916.
Penamaan ini dilakukan setelah Indonesia Merdeka,
oleh Presiden Sukarno. Di bagian belakang agak ke utara
terdapat "Gedung Bentol", yang dibangun pada 1954
sedangkan dua bangunan terbaru yang dibangun pada 1983
adalah Paviliun Nakula dan Paviliun Sadewa.
Sebuah peristiwa penting yang pernah terjadi di istana
ini setelah kemerdekaan adalah berlangsungnya sidang kabinet yang dipimpin oleh
Presiden Soekarno pada 13 Desember 1965,
yang menetapkan perubahan nilai uang dari Rp 1.000,- menjadi Rp 1,-.
Sedangkan pada masa pendudukan Jepang
di Indonesia, gedung ini hanya digunakan sebagai
tempat persinggahan pembesar-pembesar Jepang dalam perjalanan mereka dari Jakarta ke Bandung ataupun sebaliknya.
Gedung ini ditetapkan sebagai Istana Kepresidenan dan
digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi Presiden atau Wakil Presiden beserta keluarga setelah
kemerdekaan, seperti halnya Camp David Amerika Serikat.
Setiap ruangan di Istana ini dilengkapi dengan perabot
yang terbuat dari kayu. Di Istana ini tersimpa berbagai koleksi ukiran Jepara
dan lukisan dari maestro seni lukis Indonesia seperti Basuki Abdullah, Dullah
Sujoyono,
dan Lee Man Fong.
Taman
Bunga Nusantara
Taman Bunga
Nusantara merupakan salah satu objek wisata yang terdapat di Cianjur, yang
berlokasi di Desa kawungluwuk Cianjur, Jawa Barat. Taman Bunga Nusantara yang
di dirikan pada September 1995, dan diresmikan langsung oleh Ibu Tien Soeharto.
Dipintu masuk
lokasi pengunjung langsung disuguhi dengan keindahan dan kesegaran dari Bunga,
di Taman Bunga Nusantara memamerkan bunga tropis, subtropics dan dingin
dengan koleksi Bunga yang berasal dari Nusantara maupun Dunia.
Selain sebagai tempat wisata rekreasi, dengan sejumlah wahana permainannya,
Taman Bunga Nusantara di gunakan sebagai Taman percobaan untuk menanam berbagai
macam jenis bunga tertentu yang berasal dari daerah Eropa, Australia dan
Amerika, sangat menakjubkan di negeri tercinta ini. terdapat warisan yang
begitu berharga, tanah yang dapat di tanam berbagai jenis tumbuhan dari dunia.
Untuk memanjakan para pengunjung Taman Bunga Nusantara, memamerkan koleksi
bunganya dengan penglompokan taman, taman air , taman prancis, taman mawar dan
taman Labirin. Selain Bunga yang Indah yang dapat menjernihkan pikiran dari
rutinitas sehari-hari, di Taman Bunga Nusantara terdapat Jam terbesar di dunia.
Taman
Nasional Cibodas
Kebun Raya
Cibodas atau Taman Hutan Raya (Botanic Garden), terletak di Kompleks Hutan
Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Pacet, Cianjur. Topografi lapangannya
bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian 1275 m dpl, bersuhu udara 17
– 27 derajat Celcius, dengan luas 80 ha. Kebun ini didirikan pada tahun 1862
oleh Johannes Elias Teysjmann sebagai cabang dari Kebun Raya Bogor pada lokasi
di kaki Gunung Gede. Dengan curah hujan 2380 mm per tahun dan suhu rata-rata 18
derajat Celsius, kebun botani ini dikhususkan bagi koleksi tumbuhan dataran
tinggi basah tropika, seperti berbagai tumbuhan runjung dan paku-pakuan.
Seandainya masih ada sorga di muka bumi ini, maka Cibidoas pastilah merupakan sebagian dari sorga itu. Begitulah gambaran kekaguman seorang ahli fisiologi tumbuhan Dr. F.W. Went tentang keindangan Kebun Raya Cibodas. Bahkan disebut juga Taman Firdaus Asia.
Seandainya masih ada sorga di muka bumi ini, maka Cibidoas pastilah merupakan sebagian dari sorga itu. Begitulah gambaran kekaguman seorang ahli fisiologi tumbuhan Dr. F.W. Went tentang keindangan Kebun Raya Cibodas. Bahkan disebut juga Taman Firdaus Asia.
Keindahan
Kebun Raya Cibodas didukung oleh koleksi pepohonannya. Di sini tersimpan
koleksi ratusan pepohonan baik yang tua maupun pepohonan muda. Tercatat 5.831
contoh tanaman dari 1.206 jenis hidup disini.
Kebun Raya
Cibodas yang merupakan pintu gerbang bagi para pendaki gunung yang ingin
mendaki Gunung Gede. Beberapa lokasi yang diminati pengunjung antara lain rumah
kaca (green house), Jalan Araucaria (auracarua Avenue), Air Terjun Cibodas dan
lokasi lanskap beserta kolam air mancur.
Di rumah kaca
yang berisi kaktus, Anda bisa melihat anggrek dan tanaman langka yang beraneka
ragam. Ada hampir 4.000 contoh tanaman dari 350 jenis kaktus 360 jenis anggrek
tersimpan di rumah kaca ini.
Sebagai obyek
wisata alam, Kebun Raya Cibodas, akan memanjakan. Anda beserta keluarga dengan
keindahan alamnya. Udara sejuk, angin sepoi-sepoi dan kicauan burung akan
membawa Anda ke alam khayalan yang tak terbayangkan sebelumnya.
Taman
Safari Indonesia
Taman Safari Indonesia (TSI) belokasi
di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, merupakan wahana rekreasi
yang cukup menarik untuk dikunjungi. Banyak obyek menarik yang terdapat di
kawasan yang banyak mengkoleksi beragam jenis binatang ini, di antaranya,
safari park, taman burung, animal education show, prmates & reptiles, babby
zoo,Taman satwa malam, Taman Komodo, kincir raksasa, Atraksi ciscus,
lumba-lumba, singa dan harimau, anjing laut serta atraksi burung. Rumah hantu,
gajah dan kuda tunggang, safari trek, caravan ,
hotel dan wild-wild west serta banyak lagi wahana lainnya.
Wild-Wild West
Selama ini Anda mungkin sering melihat
atraksi koboi dalam film di televisi. Adegan kejar-kejaran, saling tembak dan
adu mulut tersebut tentunya menjadi tontonan menarik dan menjadi hiburan di
rumah. Tapi pernahkah Anda menyaksikan atraksi koboi itu secara langsung? jika
ingin melihatnya, Anda tak perlu jauh-jauh ke negeri asalnya di Amerika sana,
tapi cukup ke Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Bogor. Penyanjiannya ditampilkan secara komedi
dengan atraksi manusia dan binatang. Pokoknya sangat menarik.
Waduk
Cirata
Objek
wisata Jangari yang terletak di Desa
Bobojong, Kecamatan Mande yang berjarak lebih 17 kilometer dari
pusat kota Cianjur, memiliki luas sekitar 15 hektar. Sedangkan Calingcing
berlokasi di Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang, sekitar 20
kilometer dari kota Cianjur, dengan luas sekitar 5 hektar. Kedua lokasi
tersebut sangat strategis yang memiliki potensi pasar wisatawan yang sangat
besar.
Di lokasi Jangari dan Calingcing
wisatawan dapat menikmati rekreasi alam terbuka, dengan berbagai aktivitas yang
dapat dilakukan seperti melihat-lihat pemandangan genangan air waduk,
berperahu, memancing atau hanya sekedar berjalan-jalan dan duduk–duduk bersama
teman atau keluarga sambil menikmati makanan yang mereka bawa. Kegiatan
berperahu mengelilingi waduk Cirata dikenai tarif sekitar
Rp30.000, untuk berperahu selama 2-3 jam. Atraksi yang dapat dinikmati oleh
pengunjung pada saat berperahu mengelilingi waduk adalah melihat jaring
terapung dan budidaya ikan sambil menikmati hidangan berupa ikan bakar/goreng
yang disediakan oleh salah satu rumah makan terapung yang terdapat di lokasi
tersebut.
Wisata
Kuliner Khas Cianjur
Selain Objek
Wisata yang sangat atraktif dan alamiah, Cianjur terkenal dengan makanan khas nya yaitu
Tauco Cianjur, Tauco merupakan
olahan dari kedelai yang di fermentasikan dan dip roses secara traditional, pada
umumnya digunakan sebagai penyedap pada makanan sehari-hari.
Tauco dibuat secara Traditional dan
ini akan mempengaruhi terhadap rasa maupun kandungan protein yang ada
didalamnya, tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan tauco,
meliputi perendaman, pencucian, pengukusan, penirisan, penambahan laru,
fermentasi kapang dengan dilanjutkan dengan perendaman dalam air garam
(fermentasi garam) dan yang terakhir adalah tahapan penyempurnaan. Proses ini
bisa memakan waktu sampai 2-3 bulan.
Kuliner khas
lainnya adalah manisan Cianjur dari beraneka jenis buah-buahan. Kemudian Sate Marangi (daging sapi) yang hanya
ada di Cianjur dan banyak diminati tamu-tamu terutama asal Jakarta dan
kota-kota besar lainnya. Bubur ayam
Cianjur yang sangat nikmat dan terkenal. Dan tentu saja beras Cianjur yang terkenal dengan
jenis pandan wanginya, pulen dan gurih. Lebih nikmat lagi jika disajikan dengan
nasi liwet khas Cianjurannya.
Banyak-banyak lagi kuliner khas Cianjur yang tidak terdapat di daerah lain.
Pasti akan ketagihan jika sudah mencicipinya.
0 comments:
Post a Comment