Thursday, May 1, 2014

Tempat Wisata Cianjur - Puncak



Situs Megalitik Gunung Padang
 

Situs Gunung Padang di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur (sekitar 40 km dari kota Cianjur), merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia . Ini mengingat luas bangunan purbakalanya sekitar 900 m2 dengan luas areal situs sendiri kurang lebih sekitar 4 ha. Berarti terluas di Asia, 10 kali lipat Cabdi Borobudur . Penelitian sementara menyebutkan, usianya  berkisar 11.000 tahun Sebelum Masehi. Berarti lebih tua dari Piramid Mesir. Penemuan situs ini peratama kali muncul dalam laporan Rapporten van de Oudheid-kundigen Dienst (ROD), tahun 1914, selanjutnya dilaporkan NJ Krom tahun 1949
Bentuk bangunan punden berundaknya mencerminkan tradisi megalitik (mega berarti besar dan lithos artinya batu).   Punden berundak Gunung Padang, dibangun dengan batuan vulkanik masif yang berbentuk persegi panjang.  Bangunannya terdiri dari lima teras dengan ukuran berbeda-beda. Batu-batu itu sama sekali belum mengalami sentuhan tangan manusia dalam arti, belum dikerjakan atau dibentuk oleh tangan manusia.

Balok-balok batu yang jumlahya sangat banyak itu tersebar hampir menutupi bagian puncak Gunung Padang. Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di teras-teras itu dengan nama-nama berbau Islam. Misalnya ada yang disebut meja Kiai Giling Pangancingan, Kursi Eyang Bonang, Jojodog atau tempat duduk Eyang Swasana, sandaran batu Syeh Suhaedin alias Syeh Abdul Rusman, tangga Eyang Syeh Marzuki, dan batu Syeh Abdul Fukor.  Juga ada batu batu yang jika dipukul berbunyi nyaring dan bernotasi.  Sangat unik dan menarik.

Istana Cipanas

Istana Cipanas yang merupakan Istana Kepresidenan, terletak di kaki Gunung Gede, Jawa Barat. Tepatnya lebih kurang 103 km dari Jakarta ke arah Bandung melalui Puncak. Istana ini terletak di Desa Cipanas, kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Luas areal kompleks istana ini lebih kurang 26 hektar, namun sampai saat ini hanya 7.760 m2 yang digunakan untuk bangunan. Selebihnya dipenuhi dengan tanaman dan kebun tanaman hias yang asri, kebun sayur dan tanaman lain yang ditata seperti hutan kecil.
Bangunan induk istana ini pada awalnya adalah milik pribadi seorang tuan tanah Belanda yang dibangun pada tahun 1740. Sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff, bangunan ini dijadikan sebagai tempat peristirahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Beberapa bangunan yang terdapat di dalam kompleks ini antara lain Paviliun Yudistira, Paviliun Bima dan Paviliun Arjuna yang dibangun secara bertahap pada 1916. Penamaan ini dilakukan setelah Indonesia Merdeka, oleh Presiden Sukarno. Di bagian belakang agak ke utara terdapat "Gedung Bentol", yang dibangun pada 1954 sedangkan dua bangunan terbaru yang dibangun pada 1983 adalah Paviliun Nakula dan Paviliun Sadewa.
Sebuah peristiwa penting yang pernah terjadi di istana ini setelah kemerdekaan adalah berlangsungnya sidang kabinet yang dipimpin oleh Presiden Soekarno pada 13 Desember 1965, yang menetapkan perubahan nilai uang dari Rp 1.000,- menjadi Rp 1,-.
Sedangkan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, gedung ini hanya digunakan sebagai tempat persinggahan pembesar-pembesar Jepang dalam perjalanan mereka dari Jakarta ke Bandung ataupun sebaliknya.
Gedung ini ditetapkan sebagai Istana Kepresidenan dan digunakan sebagai tempat peristirahatan bagi Presiden atau Wakil Presiden beserta keluarga setelah kemerdekaan, seperti halnya Camp David Amerika Serikat.
Setiap ruangan di Istana ini dilengkapi dengan perabot yang terbuat dari kayu. Di Istana ini tersimpa berbagai koleksi ukiran Jepara dan lukisan dari maestro seni lukis Indonesia seperti Basuki Abdullah, Dullah Sujoyono, dan Lee Man Fong.

Taman Bunga Nusantara

Taman Bunga Nusantara merupakan salah satu objek wisata yang terdapat di Cianjur, yang berlokasi di Desa kawungluwuk Cianjur, Jawa Barat. Taman Bunga Nusantara yang di dirikan pada September 1995, dan diresmikan langsung oleh Ibu Tien Soeharto.
Dipintu masuk lokasi pengunjung langsung disuguhi dengan keindahan dan kesegaran dari Bunga, di  Taman Bunga Nusantara memamerkan bunga tropis, subtropics dan dingin dengan koleksi Bunga yang berasal dari Nusantara maupun Dunia.            Selain sebagai tempat wisata rekreasi, dengan sejumlah wahana permainannya, Taman Bunga Nusantara di gunakan sebagai Taman percobaan untuk menanam berbagai macam  jenis bunga tertentu yang berasal dari daerah Eropa, Australia dan Amerika, sangat menakjubkan di negeri tercinta ini. terdapat warisan yang begitu berharga, tanah yang dapat di tanam berbagai jenis tumbuhan dari dunia. Untuk memanjakan para pengunjung Taman Bunga Nusantara, memamerkan koleksi bunganya dengan penglompokan taman, taman air , taman prancis, taman mawar dan taman Labirin. Selain Bunga yang Indah yang dapat menjernihkan pikiran dari rutinitas sehari-hari, di Taman Bunga Nusantara terdapat Jam terbesar di dunia.

Taman Nasional Cibodas

Kebun Raya Cibodas atau Taman Hutan Raya (Botanic Garden), terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Pacet, Cianjur. Topografi lapangannya bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian 1275 m dpl, bersuhu udara 17 – 27 derajat Celcius, dengan luas 80 ha. Kebun ini didirikan pada tahun 1862 oleh Johannes Elias Teysjmann sebagai cabang dari Kebun Raya Bogor pada lokasi di kaki Gunung Gede. Dengan curah hujan 2380 mm per tahun dan suhu rata-rata 18 derajat Celsius, kebun botani ini dikhususkan bagi koleksi tumbuhan dataran tinggi basah tropika, seperti berbagai tumbuhan runjung dan paku-pakuan.
Seandainya masih ada sorga di muka bumi ini, maka Cibidoas pastilah merupakan sebagian dari sorga itu. Begitulah gambaran kekaguman seorang ahli fisiologi tumbuhan Dr. F.W. Went tentang keindangan Kebun Raya Cibodas. Bahkan disebut juga Taman Firdaus Asia.
Keindahan Kebun Raya Cibodas didukung oleh koleksi pepohonannya. Di sini tersimpan koleksi ratusan pepohonan baik yang tua maupun pepohonan muda. Tercatat 5.831 contoh tanaman dari 1.206 jenis hidup disini.
Kebun Raya Cibodas yang merupakan pintu gerbang bagi para pendaki gunung yang ingin mendaki Gunung Gede. Beberapa lokasi yang diminati pengunjung antara lain rumah kaca (green house), Jalan Araucaria (auracarua Avenue), Air Terjun Cibodas dan lokasi lanskap beserta kolam air mancur.
Di rumah kaca yang berisi kaktus, Anda bisa melihat anggrek dan tanaman langka yang beraneka ragam. Ada hampir 4.000 contoh tanaman dari 350 jenis kaktus 360 jenis anggrek tersimpan di rumah kaca ini.
Sebagai obyek wisata alam, Kebun Raya Cibodas, akan memanjakan. Anda beserta keluarga dengan keindahan alamnya. Udara sejuk, angin sepoi-sepoi dan kicauan burung akan membawa Anda ke alam khayalan yang tak terbayangkan sebelumnya.

Taman Safari Indonesia

Taman Safari Indonesia (TSI) belokasi di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, merupakan wahana rekreasi yang cukup menarik untuk dikunjungi. Banyak obyek menarik yang terdapat di kawasan yang banyak mengkoleksi beragam jenis binatang ini, di antaranya, safari park, taman burung, animal education show, prmates & reptiles, babby zoo,Taman satwa malam, Taman Komodo, kincir raksasa, Atraksi ciscus, lumba-lumba, singa dan harimau, anjing laut serta atraksi burung. Rumah hantu, gajah dan kuda tunggang, safari trek, caravan ,  hotel dan wild-wild west serta banyak lagi wahana lainnya. 

Wild-Wild West
Selama ini Anda mungkin sering melihat atraksi koboi dalam film di televisi. Adegan kejar-kejaran, saling tembak dan adu mulut tersebut tentunya menjadi tontonan menarik dan menjadi hiburan di rumah. Tapi pernahkah Anda menyaksikan atraksi koboi itu secara langsung? jika ingin melihatnya, Anda tak perlu jauh-jauh ke negeri asalnya di Amerika sana, tapi cukup ke Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Bogor.  Penyanjiannya ditampilkan secara komedi dengan atraksi manusia dan binatang. Pokoknya sangat menarik.

Waduk Cirata

Objek wisata Jangari yang terletak di Desa Bobojong, Kecamatan Mande yang berjarak lebih 17 kilometer dari pusat kota Cianjur, memiliki luas sekitar 15 hektar. Sedangkan Calingcing berlokasi di Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang, sekitar 20 kilometer dari kota Cianjur, dengan luas sekitar 5 hektar. Kedua lokasi tersebut sangat strategis yang memiliki potensi pasar wisatawan yang sangat besar.

Di lokasi Jangari dan Calingcing wisatawan dapat menikmati rekreasi alam terbuka, dengan berbagai aktivitas yang dapat dilakukan seperti melihat-lihat pemandangan genangan air waduk, berperahu, memancing atau hanya sekedar berjalan-jalan dan duduk–duduk bersama teman atau keluarga sambil menikmati makanan yang mereka bawa. Kegiatan berperahu mengelilingi waduk Cirata dikenai tarif sekitar Rp30.000, untuk berperahu selama 2-3 jam. Atraksi yang dapat dinikmati oleh pengunjung pada saat berperahu mengelilingi waduk adalah melihat jaring terapung dan budidaya ikan sambil menikmati hidangan berupa ikan bakar/goreng yang disediakan oleh salah satu rumah makan terapung yang terdapat di lokasi tersebut.

Wisata Kuliner Khas Cianjur

Selain Objek Wisata yang sangat atraktif dan alamiah,  Cianjur terkenal dengan makanan khas nya yaitu Tauco Cianjur, Tauco merupakan olahan dari kedelai yang di fermentasikan dan dip roses secara traditional, pada umumnya digunakan sebagai penyedap pada makanan sehari-hari.         Tauco dibuat secara Traditional dan ini akan mempengaruhi terhadap rasa maupun kandungan protein yang ada didalamnya, tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan tauco, meliputi perendaman, pencucian, pengukusan, penirisan, penambahan laru, fermentasi kapang dengan dilanjutkan dengan perendaman dalam air garam (fermentasi garam) dan yang terakhir adalah tahapan penyempurnaan. Proses ini bisa memakan waktu sampai 2-3 bulan.
Kuliner khas lainnya adalah manisan Cianjur  dari beraneka jenis buah-buahan. Kemudian Sate Marangi (daging sapi) yang hanya ada di Cianjur dan banyak diminati tamu-tamu terutama asal Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Bubur ayam Cianjur yang sangat nikmat dan terkenal. Dan tentu saja beras Cianjur yang terkenal dengan jenis pandan wanginya, pulen dan gurih. Lebih nikmat lagi jika disajikan dengan nasi liwet khas Cianjurannya. Banyak-banyak lagi kuliner khas Cianjur yang tidak terdapat di daerah lain. Pasti akan ketagihan jika sudah mencicipinya.

0 comments:

Post a Comment